Rabu, 12 September 2012

Sakaratul Maut

Diriwayatkan bahwa Allah Ta’ala bertanya kepada Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, “Bagaimana kau merasakan kematian?” Ibrahim menjawab, “Seperti besi panas yang dibungkus kain wol basah kemudian dicabut.” Allah berkata, “Sesungguhnya Aku telah meringankannya untukmu.”
Dan diriwayatkan bahwa setelah ruh Nabi Musa bertemu Allah ‘Azza wa Jalla, Allah bertanya, “Hai Musa, bagaimana kau merasakan kematian?” Musa ‘alaihis salam menjawab, “Aku merasa diriku seperti burung pipit yang digoreng hidup-hidup, ia tidak segera mati sehingga bisa istirahat dari siksaan, dan ia tidak pula selamat sehingga bisa terbang.”
Dan dalam riwayat lain Nabi Musa berkata, “Kurasakan diriku seperti biri-biri betina yang dikuliti oleh penjagal.”
Dalam Hadits lain dikatakan, “Sesungguhnya kematian lebih pedih daripada disabet dengan berbagai pedang, digergaji dengan berbagai gergaji, atau digunting dengan berbagai gunting.”
Menjelang kematian ‘Amar bin ‘Ash radhiallahu ‘anhu, putranya berkata kepadanya, “Wahai ayahku, kau dahulu pernah berkata, ‘Andai saja aku dapat bertemu seorang pria yang pandai dan bijak yang sedang menghadapi kematiannya, sehingga ia dapat menjelaskan kepadaku semua yang ia rasakan.’ Wahai ayahku, sekarang kaulah orang itu, maka jelaskan kepadaku apa yang kau rasakan!”
Beliau berkata, ‘Wahai anakku, tubuhku seakan berada dalam liang api, aku seperti bernafas dari lubang jarum, dan ruhku seakan tangakai berduri yang ditarik dari telapak kakiku sampai ke otakku.”
(dari buku: menyingkap misteri kematian)

Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa dan khilaf yang kita perbuat dan menerima segala bentuk perbuatan baik dan pahala kita serta mempermudah kita dalam menghadapi sakaratul maut. Aamiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar